Putin Sambut Baik Dialog AS-Rusia di Saudi: Awal Pemulihan Hubungan Diplomatik

Yono

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan apresiasi terhadap pertemuan antara pejabat tinggi negaranya dengan Amerika Serikat (AS) yang berlangsung di Arab Saudi. Putin menilai pertemuan ini sebagai “langkah pertama” menuju pemulihan hubungan diplomatik yang lebih baik antara Moskow dan Washington.

Pertemuan Tingkat Tinggi Setelah Tiga Tahun

Dialog tersebut melibatkan para pejabat senior kedua negara, termasuk Menteri Luar Negeri dari Rusia dan AS, yang berkumpul di Riyadh pada Selasa (18/2) waktu setempat. Pertemuan ini menjadi momen bersejarah karena merupakan dialog tingkat tinggi pertama antara kedua negara dalam tiga tahun terakhir.

Fokus utama dalam diskusi ini adalah mencari solusi untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan di Ukraina dan membangun kembali hubungan bilateral antara AS dan Rusia. Selain itu, pertemuan ini diharapkan menjadi fondasi untuk menyelenggarakan pertemuan puncak antara Putin dan Presiden AS, Donald Trump.

Putin: “Langkah Pertama untuk Pemulihan Hubungan”

Saat mengomentari pertemuan tersebut dalam kunjungannya ke pabrik drone di Saint Petersburg, Putin menyatakan, “Saya sudah diberi pengarahan (soal pembicaraan itu). Saya menilainya sangat tinggi, dan ada hasilnya.” Ucapannya ini mencerminkan optimisme terhadap hasil dialog yang diharapkan bisa membuka jalan bagi kerja sama di berbagai bidang yang menjadi kepentingan bersama.

Lebih lanjut, Putin menegaskan pentingnya dialog ini sebagai langkah awal untuk memperbaiki hubungan yang sempat tegang. “Menurut pendapat saya, kita mengambil langkah pertama untuk memulihkan pekerjaan di berbagai bidang yang menjadi kepentingan bersama,” ujarnya.

Pentingnya Membangun Kepercayaan

Putin juga menyoroti pentingnya kepercayaan dalam menyelesaikan konflik yang sedang berlangsung, khususnya terkait krisis di Ukraina. Ia menyebut bahwa Presiden Trump mulai menerima “informasi objektif”, meski tidak merinci lebih lanjut mengenai informasi tersebut. Namun, Putin menekankan bahwa “Tidak mungkin untuk menyelesaikan banyak masalah, termasuk krisis Ukraina, tanpa meningkatkan level kepercayaan antara Rusia dan Amerika Serikat.”

Perubahan Pendekatan Diplomatik AS

Sejak kembali menjabat bulan lalu, Trump menunjukkan perubahan signifikan dalam kebijakan luar negerinya. Ia mengakhiri pendekatan isolasi terhadap Rusia yang diterapkan oleh pemerintahan AS sebelumnya. Langkah ini dinilai memberikan keuntungan diplomatik bagi Putin dan membuka peluang untuk hubungan yang lebih harmonis.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (18/2) waktu AS, Trump juga menyinggung beberapa poin penting terkait konflik Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir. Sikap ini menunjukkan keinginannya untuk mencari solusi damai melalui pendekatan dialog dengan Rusia.

Harapan untuk Masa Depan Hubungan Diplomatik

Pertemuan di Riyadh ini dianggap sebagai babak baru dalam hubungan AS-Rusia yang selama ini dipenuhi ketegangan dan perbedaan pandangan politik. Dengan kedua negara mulai menunjukkan niat untuk berdialog, harapan untuk terciptanya stabilitas politik dan perdamaian di kawasan Eropa Timur semakin terbuka.

Langkah selanjutnya adalah mempertahankan momentum positif ini dan memastikan bahwa komunikasi tetap terbuka antara kedua pihak, terutama dalam menyelesaikan konflik Ukraina yang menjadi fokus utama pembicaraan.

Pertemuan ini tidak hanya mencerminkan upaya pemulihan hubungan diplomatik, tetapi juga memperlihatkan kepemimpinan yang berkomitmen pada dialog dan perdamaian.

Also Read

Tags