“Menko Airlangga Resmi Buka Trade Expo Indonesia 2025: Inovasi dan Kreativitas Jadi Fokus Utama”

Yono

Dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang penuh ketidakpastian, perekonomian Indonesia berhasil menunjukkan ketangguhan yang luar biasa. Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,03% (year-on-year), menandakan stabilitas ekonomi yang solid. Tak hanya itu, sejumlah indikator ekonomi lainnya juga menunjukkan perbaikan yang signifikan, seperti Purchasing Managers’ Index (PMI) sektor manufaktur yang meningkat menjadi 51,9, mencerminkan penguatan daya saing industri dalam negeri yang didukung oleh permintaan dari pasar domestik dan internasional.

Selain itu, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus selama 57 bulan berturut-turut dengan total surplus sebesar USD 31 miliar pada tahun 2024. Tren positif ekspor terutama terlihat pada pengiriman barang ke Amerika Serikat sebagai salah satu negara tujuan utama. Untuk menjaga momentum positif ini, pemerintah terus memperkuat daya saing produk unggulan Indonesia di kancah internasional.

Empat Pilar Penggerak Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam pidatonya pada acara pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 pada Kamis (20/02), menjelaskan bahwa terdapat empat mesin utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Dari segi Economic Complexity Index kita dari posisi ke-75 naik 10 tingkat di tahun 2023 menjadi ke-65. Nah tentu untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, kita ada 4 mesin yaitu mesin konsumsi dalam negeri, mesin ekspor, mesin investasi, dan mesin government spending,” jelasnya.

Dalam hal ekspor dan perdagangan, pemerintah telah merumuskan sejumlah strategi untuk memperkuat kerja sama dengan berbagai negara, termasuk mempercepat perundingan perjanjian internasional seperti IEU CEPA, Indonesia-MERCOSUR CEPA, I-EAEU FTA, dan Indonesia-GCC FTA. Upaya diversifikasi ekspor ke negara berkembang di kawasan Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin juga terus digalakkan melalui keterlibatan aktif di berbagai forum internasional seperti BRICS, GCC, dan CP-TPP.

Strategi Hilirisasi dan Dukungan Pembiayaan

Dalam rangka meningkatkan daya saing produk ekspor, pemerintah juga memperkuat strategi hilirisasi, tidak hanya pada sektor mineral tetapi juga di sektor manufaktur. Sektor yang menjadi fokus pengembangan antara lain industri tekstil, makanan dan minuman, furniture, barang-barang kulit, serta produk berbasis plastik dan kertas. Selain itu, pemerintah akan memperkuat dukungan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membantu pelaku usaha meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk.

Apresiasi atas Pencapaian Trade Expo Indonesia 2024

Dalam kesempatan yang sama, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi atas kesuksesan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 yang berhasil melampaui target dengan total transaksi mencapai USD 22,73 miliar. TEI dinilai telah menjadi platform perdagangan internasional yang efektif serta menjadi etalase bagi produk-produk unggulan Indonesia di pasar global. Menko Airlangga berharap pada penyelenggaraan tahun 2025, capaian ini dapat ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih kuat.

Inovasi dan Kreativitas sebagai Kunci Keunggulan Kompetitif

Di tengah persaingan global yang semakin ketat, Menko Airlangga menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas bagi pelaku usaha untuk mempertahankan daya saing produk Indonesia di pasar internasional. Ia mengajak pelaku usaha untuk terus berinovasi dalam desain, meningkatkan standar kualitas, serta mengadopsi teknologi digital dalam rantai produksi. “Harapannya kalau semakin terus meningkat, maka ekonomi kita semangat karena Bapak Presiden targetnya pertumbuhan menuju 8%. Jadi di tengah ketidakpastian kalau engine export kita bisa ngebut maka ini devisa kita bisa besar,” pungkasnya.

Harapan dan Optimisme untuk Tahun 2025

Dengan berbagai strategi yang telah disiapkan, pemerintah optimis bahwa Indonesia dapat terus mempertahankan kinerja ekonomi yang positif dan semakin memperkuat posisi di pasar global. Penyelenggaraan Trade Expo Indonesia 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang promosi produk unggulan Indonesia, tetapi juga sebagai sarana memperkuat jejaring bisnis dan meningkatkan daya saing ekspor nasional.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Qadir, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Helvi Yuni Moraza, serta sejumlah pejabat tinggi lainnya.

Dengan keberhasilan capaian ekonomi tahun 2024 dan strategi yang matang untuk tahun 2025, Indonesia diharapkan terus melaju dalam menghadapi persaingan ekonomi global yang semakin dinamis.

Also Read

Tags