Kebakaran Hebat Dekat Yerusalem, Israel Tetapkan Status Darurat Nasional

Sahrul

Peristiwa kebakaran hutan yang melanda wilayah sekitar Yerusalem kini berubah menjadi bencana besar berskala nasional. Api yang semula hanya menjilat sebagian kecil area, kini meluas dengan ganas, memaksa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut situasi ini sebagai “darurat nasional”.

Seperti dilansir oleh kantor berita Agence France-Presse (AFP) pada Kamis (1/5/2025), langit di atas jalanan utama Yerusalem dipenuhi kabut kelabu dari asap yang membumbung tebal. Tim pemadam kebakaran berpacu melawan waktu untuk menjinakkan amukan si jago merah, yang tak hanya melukai warga, tapi juga mengancam permukiman padat penduduk. Tentara Israel pun turut dikerahkan sebagai bala bantuan, memperkuat barisan pemadam yang kelelahan.

Laporan dari media setempat menyebutkan, lebih dari 160 unit penyelamat dan pemadam kebakaran telah diterjunkan. Armada udara, termasuk puluhan helikopter dan pesawat pembom air, terus meluncur di langit dengan misi tunggal: menahan laju api sebelum mencapai pusat kota. Namun, angin kencang dan cuaca yang sangat kering menjadi musuh tak kasat mata yang membuat operasi pengendalian api menjadi jauh lebih menantang.

Lembaga medis darurat Israel, Magen David Adom (MDA), melaporkan bahwa kebakaran ini berpotensi menjadi yang paling menghancurkan dalam beberapa tahun terakhir. Ratusan warga berada dalam bahaya. Sejauh ini, sekitar 23 orang telah menerima penanganan medis, dan 13 di antaranya harus dirujuk ke rumah sakit karena menderita luka bakar dan gangguan pernapasan akibat asap pekat. Dalam daftar korban yang mendapat perawatan terdapat dua wanita hamil serta dua bayi di bawah usia satu tahun.

Pemerintah pun meningkatkan tingkat siaga ke skala paling tinggi.

Netanyahu menyuarakan kekhawatirannya dalam sebuah pernyataan video:

“Angin barat dapat mendorong api dengan mudah ke pinggiran (Yerusalem) — dan bahkan ke dalam kota itu sendiri”.

Ia menekankan pentingnya aksi cepat dan besar-besaran demi menyelamatkan kota suci tersebut.

“Kita perlu membawa sebanyak mungkin mobil pemadam kebakaran dan membuat sekat api jauh melampaui garis api saat ini… Kita sekarang dalam keadaan darurat nasional, bukan hanya keadaan darurat lokal,” lanjut Netanyahu.
“Prioritas saat ini adalah menjaga Yerusalem,” katanya.

Pengungsian Massal dan Penutupan Jalan

Situasi genting ini memaksa aparat keamanan untuk menutup akses jalan raya utama penghubung antara Yerusalem dan Tel Aviv. Polisi mengevakuasi warga yang tinggal di jalur api, memindahkan ribuan jiwa dari lokasi rawan ke tempat yang lebih aman.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Eyal Caspi, dalam konferensi pers yang disiarkan secara nasional, menyampaikan kondisi ekstrem yang mereka hadapi di lapangan.

“Pesawat kami tidak dapat melakukan apa pun saat ini karena kondisi cuaca… Tujuan kami adalah menyelamatkan nyawa,” tegasnya.
“Kita tampaknya menghadapi kebakaran terbesar di Israel dalam satu dekade,” imbuh Caspi.

Bantuan Global Mulai Berdatangan

Melihat kebakaran kian menggila dan sumber daya lokal yang mulai kewalahan, Pemerintah Israel mengulurkan tangan ke komunitas internasional. Dalam waktu singkat, sejumlah negara sahabat menyatakan kesediaannya untuk membantu. Ukraina adalah salah satu negara pertama yang berkomitmen mengirimkan pesawat penjinak api. Tak lama kemudian, Spanyol, Prancis, Rumania, Kroasia, dan Italia ikut bergabung dalam upaya kolektif untuk mengatasi krisis ini.

Rekaman televisi menampilkan pemandangan mengerikan: api menjalar cepat di sepanjang Rute 1, jalan utama yang menghubungkan Yerusalem dan Tel Aviv. Warga terlihat panik meninggalkan kendaraan dan berlari menjauh dari kepungan api, sementara asap menutupi langit seolah menggambarkan murka alam yang tengah mengamuk.

Also Read

Tags