Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan signifikan pada awal pekan ini setelah mengalami tekanan di minggu sebelumnya. Pada perdagangan hari Senin (3/3), IHSG melesat 3,97% atau naik 249,06 poin, menutup sesi di level 6.519,66. Bahkan, indeks sempat mencapai titik tertinggi harian di 6.570,95 sebelum mengalami sedikit koreksi menjelang penutupan.
Lonjakan Transaksi dan Dominasi Saham Penguat
Total volume transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat mencapai 21,4 miliar lembar saham dengan total nilai perdagangan menyentuh angka Rp 15,80 triliun. Sebanyak 454 emiten mencatatkan kenaikan harga sahamnya, sementara 162 lainnya mengalami pelemahan dan 180 saham stagnan.
Meskipun IHSG menguat, investor asing mencatat aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 137,91 miliar di seluruh pasar. Namun, di pasar reguler, investor asing justru membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 172,76 miliar. Di sisi lain, aksi jual asing lebih dominan di pasar negosiasi dengan total net sell mencapai Rp 310,67 miliar.
Saham-Saham yang Diburu dan Dilepas Investor Asing
Sejumlah saham unggulan menjadi incaran investor asing. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat net buy tertinggi sebesar Rp 127,74 miliar, diikuti oleh PT Astra International Tbk (ASII) dengan Rp 86,56 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 56,36 miliar.
Sementara itu, saham yang mengalami aksi jual bersih terbesar dari investor asing antara lain PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebesar Rp 332,1 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 135,61 miliar, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp 84,51 miliar, serta PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 77,27 miliar.
Deretan Saham dengan Kenaikan dan Penurunan Tertinggi
Dalam indeks LQ45, tiga saham dengan lonjakan harga tertinggi adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang menguat 10,84%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang naik 9,23%, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang meningkat 8,93%.
Hanya enam saham dalam indeks LQ45 yang mengalami pelemahan, di antaranya PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) yang turun 2,74%, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) melemah 1,05%, serta PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) yang mengalami koreksi sebesar 0,97%.
Di luar LQ45, beberapa saham mencatat kenaikan harga yang mencolok. Saham PT Multi Prima Indosejahtera Tbk (MPIX) melesat 26,32% menjadi Rp 96 per saham. Saham PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INRU) dan PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) masing-masing naik 25% ke harga Rp 450 dan Rp 625 per saham. Saham PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (GPSO) juga menguat 24,85% ke Rp 422.
Sebaliknya, saham-saham yang mencatatkan koreksi terdalam antara lain PT Agung Podomoro Land Tbk (LIVE) yang ambles 24,85% menjadi Rp 248, PT Duta Anggada Realty Tbk (KOTA) yang melemah 12,50% ke Rp 7, serta PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) yang juga turun 12,50% ke Rp 7 per saham.
Mayoritas Sektor Menguat, Kesehatan Melemah Tipis
Sebanyak 10 dari 11 sektor saham di BEI mencatatkan penguatan seiring lonjakan IHSG. Sektor barang baku menjadi yang paling unggul dengan kenaikan 4,12%. Sektor keuangan menyusul dengan lonjakan 3,46%, sementara sektor infrastruktur tumbuh 3,35%. Sektor barang konsumsi primer juga mengalami peningkatan sebesar 2,92%, diikuti sektor industri yang naik 2,7%.
Sektor properti dan real estat turut menguat 2,62%, sektor energi meningkat 2,46%, dan sektor teknologi menguat 1,73%. Sementara sektor transportasi serta barang konsumsi nonprimer masing-masing naik 1,71% dan 1,27%.
Namun, di tengah euforia kenaikan IHSG, sektor kesehatan justru menjadi satu-satunya yang melemah tipis 0,01% pada perdagangan hari ini.
IHSG Masih dalam Tren Koreksi Sejak Awal Tahun
Meskipun reli signifikan terjadi pada hari ini, secara mingguan IHSG masih mengalami pelemahan sebesar 3,41% dalam sepekan terakhir. Sementara sejak awal tahun, indeks utama Bursa Efek Indonesia tersebut masih terkoreksi sebesar 7,91%.