Dampak Kebijakan Trump: Pos AS Stop Terima Paket dari China

Yono

Layanan Pos Amerika Serikat (USPS) resmi menghentikan penerimaan paket internasional yang dikirim dari China dan Hong Kong. Kebijakan ini diumumkan pada Rabu (5/2), sehari setelah tarif impor baru yang ditetapkan Presiden Donald Trump mulai berlaku pada Selasa (4/2).

Pada Sabtu (1/2), Trump menandatangani tiga perintah eksekutif yang memberlakukan tarif tinggi bagi produk-produk impor dari China, Meksiko, dan Kanada. Dengan aturan ini, barang-barang dari China yang masuk ke AS kini dikenakan tambahan bea masuk sebesar 10 persen.

Meskipun USPS tidak mengungkapkan alasan spesifik atas penghentian sementara ini, mereka menegaskan bahwa layanan pengiriman surat tidak akan terpengaruh oleh kebijakan tersebut.

Keputusan ini diperkirakan berdampak pada bisnis e-commerce seperti Shein dan Temu. Kedua platform ini tercatat menyumbang sekitar 30 persen dari total paket kecil yang masuk ke AS berdasarkan laporan pemerintah tahun 2023. CNN telah berupaya menghubungi kedua perusahaan untuk meminta tanggapan, namun hingga saat ini belum ada respons resmi dari mereka.

Kebijakan tarif tinggi yang diterapkan Trump terhadap China memicu reaksi keras dari Beijing. Sebagai langkah balasan, pada Selasa, pemerintah China mengumumkan penerapan pajak sebesar 15 persen terhadap beberapa produk AS, termasuk batu bara dan gas alam cair. Selain itu, China juga menetapkan tarif 10 persen pada impor minyak mentah, peralatan pertanian, kendaraan berkapasitas besar, dan truk pikap yang berasal dari AS. Kebijakan ini dijadwalkan mulai berlaku pada 10 Februari mendatang.

Di tengah ketegangan perdagangan ini, Trump menyatakan bahwa dirinya “tidak terburu-buru” untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden China, Xi Jinping, guna meredakan situasi. Sikapnya ini berbeda dengan pendekatannya terhadap Kanada dan Meksiko. Pada Senin (3/2), Trump mengadakan diskusi dengan kedua negara tersebut terkait kebijakan tarifnya dan memutuskan untuk menunda penerapan tarif 25 persen bagi mereka.

Sebelumnya, Trump sempat menyebut akan mengadakan dialog dengan China dalam waktu 24 jam. Namun, pernyataan terbarunya justru menunjukkan bahwa ia tidak memiliki urgensi untuk segera berbicara dengan Beijing mengenai ketegangan dagang yang sedang berlangsung.

Also Read

Tags