Pada Minggu, 20 April 2025, dunia luar angkasa menyaksikan momen bersejarah saat Don Pettit, astronot NASA yang telah menjangkau usia 70 tahun, mendarat di Bumi setelah menyelesaikan misi luar angkasa selama tujuh bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Misi yang menantang ini membawa Pettit kembali ke tanah setelah menghabiskan 220 hari mengorbit Bumi, di mana ia bersama dua kosmonot Rusia—Alexei Ovchinin dan Ivan Vagner—menempuh perjalanan luar biasa sejauh 93,3 juta mil (150 juta kilometer), atau sekitar 3.520 putaran mengelilingi planet kita.
Pendaratan mereka terjadi tepat pada hari yang sangat spesial, yakni hari ulang tahun ke-70 Pettit, menandai pencapaian signifikan dalam karier luar angkasa yang sudah berlangsung hampir tiga dekade. Kapsul Soyuz yang membawa ketiga astronot itu berhasil mendarat dengan aman di daerah terpencil di tenggara Dzhezkazgan, Kazakhstan, sekitar pukul 06.20 waktu setempat, setelah lepas landas dari ISS lebih dari tiga jam sebelumnya. Momen bersejarah ini ditangkap dalam gambar yang mengabadikan kapsul Soyuz meluncur turun dengan payung terjun, berlatar belakang matahari terbit yang membingkai kembali perjalanan panjang para astronot.
Walaupun kondisi fisik Pettit tampak sedikit lebih lelah setelah perjalanan panjang itu, NASA mengonfirmasi bahwa ia dalam keadaan baik dan sesuai dengan ekspektasi pasca-pendaratan. “Meskipun Pettit terlihat sedikit lebih buruk setelah ditarik dari pesawat, dia dalam kondisi baik dan sesuai dengan yang diharapkan setelah kembali ke Bumi,” ujar pernyataan resmi NASA. Sesudahnya, Pettit dan rekan-rekannya dibawa ke tenda medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Selama misi mereka, ketiga astronot ini turut berkontribusi dalam berbagai riset ilmiah yang penting, antara lain eksperimen di bidang teknologi sanitasi air, studi tentang pertumbuhan tanaman di luar angkasa, dan penelitian mengenai perilaku api dalam kondisi gravitasi mikro. Semua penelitian ini dilakukan di ISS, laboratorium luar angkasa yang sudah menjadi rumah bagi berbagai eksperimen sains dan teknologi tingkat lanjut.
Meski misi Pettit dan koleganya hanya berlangsung tujuh bulan, waktu ini terasa lebih singkat dibandingkan dengan pengalaman astronot NASA lainnya, seperti Butch Wilmore dan Suni Williams, yang terjebak di laboratorium luar angkasa selama sembilan bulan setelah pesawat antariksa yang mereka tumpangi mengalami kerusakan teknis yang membuatnya tidak layak terbang kembali ke Bumi.
Dengan lebih dari 18 bulan yang telah dihabiskan Pettit di orbit luar angkasa selama empat penerbangan yang telah dijalani, perjalanan kali ini menjadi bukti dedikasi dan semangatnya dalam menjelajah luar angkasa. Setibanya di Bumi, Pettit akan melanjutkan perjalanan ke Karaganda, Kazakhstan, sebelum terbang ke Pusat Antariksa Johnson di Texas untuk melanjutkan pemulihan pasca-misi.
Pencapaian ini kembali menunjukkan betapa luar biasanya kontribusi para astronot yang mengabdikan diri dalam menjelajah ruang angkasa, membawa kembali pengetahuan baru yang bermanfaat untuk kemajuan manusia di Bumi.