Kapan Harus Mendapatkan Vaksin Rabies? Panduan untuk Anak dan Dewasa

Sahrul

Rabies adalah penyakit virus mematikan yang menyerang sistem saraf pusat manusia dan hewan. Virus ini ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi, biasanya melalui gigitan, cakaran, atau luka terbuka yang terkena air liur. Meskipun rabies sangat mematikan jika sudah menunjukkan gejala, penyakit ini sebenarnya dapat dicegah sepenuhnya dengan vaksinasi yang tepat waktu. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kapan sebaiknya seseorang—baik anak-anak maupun dewasa—mendapatkan vaksin rabies.

Siapa yang Harus Mendapatkan Vaksin Rabies?

Vaksin rabies direkomendasikan untuk dua kategori utama: vaksinasi pencegahan (pre-exposure) dan vaksinasi setelah paparan (post-exposure). Kebutuhan akan vaksin ini tergantung pada risiko individu terhadap paparan rabies, baik karena pekerjaan, lokasi geografis, atau insiden tertentu seperti gigitan hewan.

1. Vaksinasi Pencegahan (Pre-Exposure Prophylaxis)

Jenis vaksin ini diberikan kepada orang yang berisiko tinggi terpapar rabies sebelum ada gigitan. Ini termasuk:

  • Anak-anak dan orang dewasa yang tinggal di daerah endemik rabies, seperti beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Bali.
  • Wisatawan atau ekspatriat yang tinggal lama di daerah dengan kasus rabies tinggi, terutama jika akses ke fasilitas medis terbatas.
  • Pekerja laboratorium yang menangani virus rabies.
  • Veteriner, petugas penangkap hewan liar, dan pawang hewan.

Anak-anak termasuk kelompok yang rentan karena mereka cenderung bermain dengan hewan tanpa menyadari risikonya. Jika keluarga Anda tinggal atau sering bepergian ke daerah rawan rabies, konsultasikan dengan dokter anak mengenai kemungkinan vaksinasi preventif.

2. Vaksinasi Setelah Paparan (Post-Exposure Prophylaxis)

Ini adalah vaksinasi yang diberikan setelah seseorang tergigit atau terpapar hewan yang dicurigai atau diketahui menderita rabies. Langkah ini sangat penting dan harus dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah virus berkembang di tubuh.

Skema post-exposure biasanya mencakup:

  • Pembersihan luka segera dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit.
  • Pemberian imunoglobulin rabies (jika diperlukan, terutama untuk orang yang belum pernah divaksin sebelumnya).
  • Serangkaian suntikan vaksin rabies (biasanya 4 dosis dalam 14 hari untuk yang belum pernah divaksin sebelumnya).

Kondisi ini tidak hanya berlaku untuk gigitan anjing, tetapi juga kucing, kelelawar, monyet, dan hewan liar lainnya yang berpotensi menjadi pembawa virus rabies.

Kapan Anak-Anak Harus Divaksin?

Anak-anak yang tinggal di atau bepergian ke daerah dengan tingkat rabies tinggi disarankan untuk mendapatkan vaksin pre-exposure. Mengingat anak-anak sulit mengenali perilaku hewan yang agresif atau sakit, serta kemungkinan mereka menyembunyikan kejadian gigitan, tindakan pencegahan menjadi sangat penting.

Berikut adalah panduan umum untuk anak-anak:

  • Anak usia 1 tahun ke atas sudah bisa menerima vaksin pre-exposure.
  • Jika anak tergigit hewan mencurigakan, segera bersihkan luka dan bawa ke fasilitas medis terdekat untuk evaluasi vaksin post-exposure.

Di Bali, misalnya, kasus rabies masih dilaporkan setiap tahun. Oleh karena itu, beberapa klinik kesehatan seperti Hydro Medical Clinic Bali menyediakan layanan vaksinasi rabies dengan standar WHO dan pelayanan cepat, baik untuk warga lokal maupun turis.

Apakah Vaksin Rabies Aman?

Ya, vaksin rabies untuk manusia telah terbukti aman dan efektif. Efek samping yang paling umum biasanya ringan dan bersifat sementara, seperti:

  • Nyeri atau kemerahan di lokasi suntikan
  • Sakit kepala ringan
  • Demam rendah
  • Kelelahan

Reaksi alergi berat sangat jarang terjadi, tetapi tetap perlu diawasi. Jika setelah vaksinasi muncul gejala seperti kesulitan bernapas, ruam menyebar, atau bengkak pada wajah dan tenggorokan, segera cari bantuan medis.

Tips Penting Setelah Terkena Gigitan Hewan

Jika Anda atau anak Anda tergigit atau terpapar hewan mencurigakan, lakukan langkah-langkah ini:

  1. Cuci luka segera dan menyeluruh dengan sabun dan air mengalir minimal 15 menit.
  2. Oleskan antiseptik, seperti povidone-iodine, jika tersedia.
  3. Cari pertolongan medis sesegera mungkin, bahkan jika luka terlihat kecil.
  4. Jangan menunggu gejala muncul. Rabies hampir selalu fatal setelah gejala muncul, jadi tindakan cepat sangat penting.

Penutup

Vaksinasi rabies adalah langkah krusial dalam mencegah penyakit yang berpotensi mematikan. Baik anak-anak maupun dewasa perlu memahami kapan vaksin harus diberikan baik sebagai langkah pencegahan bagi yang berisiko tinggi, maupun sebagai tindakan darurat setelah gigitan hewan.

Dengan meningkatnya kasus rabies di beberapa daerah Indonesia, termasuk wilayah wisata seperti Bali, vaksinasi tidak boleh dianggap sepele. Fasilitas seperti Hydro Medical Clinic Bali telah menjadi rujukan penting bagi wisatawan dan warga yang membutuhkan akses cepat terhadap vaksin rabies. Jangan menunggu sampai terlambat—kenali risikonya, dan lindungi diri serta keluarga Anda dengan Human Rabies Vaccine Bali.

Also Read

Tags