Fatwa Jihad Dilontarkan Ulama Internasional, Dunia Arab Dinilai Lalai Bela Gaza

Sahrul

Gelombang kemarahan dari para cendekiawan Muslim dunia memuncak dalam bentuk keputusan keagamaan yang tegas. Serikat Ulama Muslim Internasional (IUMS), melalui Sekretaris Jenderalnya, Ali Al-Qaradaghi, resmi merilis fatwa jihad terhadap Israel pada Jumat (4/4/2025), sebagai respons atas agresi yang telah berlangsung lebih dari satu tahun terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza.

Fatwa ini tak sekadar seruan keagamaan, melainkan sebuah desakan yang menyentuh inti dari solidaritas umat Muslim. Dalam isi pernyataan tersebut, Al-Qaradaghi menegaskan bahwa seluruh negara berpenduduk mayoritas Islam dan komunitas Muslim secara global diwajibkan untuk mengambil tindakan nyata di berbagai lini — militer, ekonomi, hingga diplomatik — guna menghentikan tragedi kemanusiaan yang melanda Gaza.

“Kegagalan Arab dan Pemerintahan Islam mendukung Gaza ketika kota itu dihancurkan dianggap hukum Islam sebagai kejahatan besar terhadap saudara-saudara kita yang tertindas di Gaza,” ujarnya dikutip dari Middle East Eye.

Fatwa ini tak ubahnya guntur yang menyambar di langit dunia Islam. Al-Qaradaghi, yang dikenal sebagai sosok ulama berpengaruh di dunia Arab, memberikan tekanan moral dan spiritual terhadap 1,7 miliar umat Muslim Sunni yang tersebar di berbagai penjuru dunia.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa setiap bentuk dukungan terhadap Israel — baik langsung maupun tak langsung — dianggap sebagai pelanggaran prinsip-prinsip Islam. Termasuk dalam hal ini adalah perdagangan senjata dan bantuan logistik yang melewati jalur-jalur strategis seperti Terusan Suez, Selat Hormuz, maupun Bab al-Mandab.

“Dilarang mendukung musuh kafir (Israel) dalam pemusnahan kaum Muslim di Gaza, apa pun bentuk dukungannya,” kata Qaradaghi.
“Dilarang menjual senjata kepada mereka, atau memfasilitasi pengangkutannya melalui pelabuhan atau jalur perairan internasional seperti Terusan Suez, Bab al-Mandab, Selat Hormuz, atau sarana darat, laut, atau udara,” ujarnya.

IUMS juga mendeklarasikan bahwa blokade total — mencakup darat, udara, dan laut — terhadap Israel adalah bentuk solidaritas yang harus ditegakkan demi menyokong rakyat Gaza. Tak hanya itu, Al-Qaradaghi beserta 14 ulama lainnya mendorong negara-negara Muslim untuk mengevaluasi kembali hubungan diplomatik mereka dengan Tel Aviv.

Sementara itu, untuk umat Muslim yang berada di Amerika Serikat, Al-Qaradaghi menyuarakan agar mereka mengarahkan tekanan politik kepada Presiden Donald Trump, dengan harapan agar janji kampanyenya tentang perdamaian dapat diwujudkan.

Seruan jihad ini muncul di tengah meningkatnya eskalasi di Gaza. Setelah jeda singkat akibat gencatan senjata, militer Israel kembali menggencarkan serangannya. Sejak konflik kembali memanas pada Oktober 2023, korban jiwa dari pihak Palestina telah melampaui angka 50.000 orang, sebuah tragedi yang menggambarkan duka mendalam dan penderitaan yang tak kunjung reda.

Israel mengklaim serangan tersebut sebagai tanggapan atas operasi militer yang dilakukan Hamas di wilayah selatan pada 7 Oktober 2023, yang menyebabkan sekitar 1.200 orang meninggal dunia di pihak Israel.

Also Read

Tags