Menjelang Ramadan, Zulhas Pastikan Ketersediaan Pangan Terjaga

Yono

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa pemerintah sedang melakukan persiapan untuk memastikan ketersediaan pangan menjelang datangnya bulan Ramadan dan Hari Raya Lebaran. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa segala upaya yang dilakukan akan berjalan sesuai harapan.

“Insyaallah semuanya bisa berjalan dengan baik. Mohon doanya,” kata Zulkifli Hasan saat ditemui di Kompleks Parlemen dalam acara PAN Run pada Ahad, 23 Februari 2025.

Upaya Menjaga Stok dan Harga Pangan Stabil

Selain menjamin ketersediaan pangan, Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Zulhas, juga berkomitmen untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok di pasar. Langkah ini diambil untuk memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga, terutama menjelang periode konsumsi tinggi seperti Ramadan dan Lebaran.

Adapun komoditas yang menjadi fokus pemerintah meliputi sembilan bahan pokok (sembako), yakni beras, gula pasir, minyak goreng, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, garam, serta bahan bakar rumah tangga seperti minyak tanah dan gas elpiji.

“Stoknya cukup, harganya terjangkau. Kami sudah beberapa kali melakukan rapat koordinasi,” ungkap Zulhas, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga keseimbangan pasokan dan harga.

Komitmen Swasembada Pangan dan Penghentian Impor

Sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulhas juga menegaskan komitmen pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah penghentian impor pada sejumlah komoditas strategis seperti beras, jagung, kedelai, gula, dan garam. Kebijakan ini mulai diterapkan pada tahun 2025 sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Dipastikan tidak impor beras, jagung, gula. Ada juga garam,” ujar Zulhas saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) 2025 di Diamond Solo Convention Center, Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu, 15 Januari 2025.

Sinergi dan Program Strategis untuk Swasembada Pangan

Zulhas menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam memastikan ketersediaan pangan di dalam negeri. Ia menyadari bahwa penghentian impor memerlukan kesiapan yang matang dan kerja sama yang solid agar kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi.

“Harus kerja sama untuk menyediakan pangan. Kalau tidak bisa menyediakan pangan, bagaimana tidak impor?” tegasnya.

Dalam upaya mewujudkan swasembada pangan, pemerintah telah menyusun beberapa program strategis. Salah satunya adalah pembangunan dan perbaikan saluran irigasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

“Tahun ini pemerintah akan fokus menyelesaikan pembangunan irigasi, kemudian yang rusak juga diperbaiki,” jelas Zulhas.

Peningkatan Kuota Pupuk untuk Mendukung Produksi Pertanian

Tidak hanya fokus pada infrastruktur, pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada ketersediaan pupuk bagi petani. Jika pada tahun 2022 kuota pupuk hanya mencapai 7 juta ton, maka pada tahun ini pemerintah menyediakan 9,55 juta ton. Distribusi pupuk ini akan mengikuti aturan baru yang saat ini menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian.

Langkah-langkah yang diambil ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan menjelang Ramadan dan Lebaran, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional dengan mengurangi ketergantungan pada impor.

Also Read

Tags