Bank CIMB Niaga berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 6,83 triliun pada tahun 2024, mencatatkan kenaikan 5,42% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh strategi efisiensi operasional yang efektif, terlihat dari penurunan beban operasional sebesar 2,37% secara tahunan (Year-on-Year/YoY). Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Rabu (20/2), total beban operasional sepanjang tahun 2024 mencapai Rp 4,9 triliun.
Tekanan pada Pendapatan Bunga Bersih
Meski berhasil meningkatkan laba, Bank CIMB Niaga menghadapi tantangan dari sisi pendapatan bunga bersih yang mengalami penurunan. Pada tahun 2023, pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp 13,35 triliun, namun pada 2024 menurun tipis menjadi Rp 13,27 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan beban bunga yang cukup signifikan, yakni dari Rp 8,95 triliun pada 2023 menjadi Rp 10,96 triliun pada 2024.
Akibatnya, rasio Net Interest Margin (NIM) CIMB Niaga mengalami penyusutan sebesar 35 basis poin (bps), menjadi 3,85% pada akhir tahun 2024. Kondisi ini mencerminkan adanya tekanan pada profitabilitas dari kegiatan intermediasi bank.
Pertumbuhan Kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK)
Di tengah tantangan tersebut, CIMB Niaga mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 228 triliun, tumbuh 6,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit ini diiringi dengan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10,5% YoY, mencapai Rp 260,6 triliun.
Kontribusi utama dalam peningkatan DPK berasal dari dana murah yang mencakup giro dan tabungan, yang melonjak 14,2% YoY menjadi Rp 172,1 triliun. Dana murah ini menyumbang sekitar 66% dari total DPK CIMB Niaga, menunjukkan keberhasilan strategi bank dalam menarik sumber dana berbiaya rendah.
Posisi dan Aset yang Solid
Dengan capaian tersebut, CIMB Niaga berhasil mempertahankan posisinya sebagai bank swasta terbesar kedua di Indonesia. Total aset bank ini mencapai Rp 360,2 triliun per 31 Desember 2024, mengukuhkan kekuatannya dalam industri perbankan nasional.
Strategi efisiensi operasional yang dijalankan CIMB Niaga terbukti efektif dalam menopang pertumbuhan laba di tengah tekanan pada pendapatan bunga bersih. Dengan fokus pada optimalisasi biaya dan peningkatan dana murah, bank ini menunjukkan ketahanan yang kuat dalam menghadapi dinamika ekonomi yang menantang.
Baca Juga:
- CIMB Niaga Tingkatkan Layanan Nasabah, Hadirkan Digital Branch Pertama di Palembang
- CIMB Niaga Resmikan Digital Branch Pertama di Surabaya
Artikel ini telah diolah dengan pendekatan unik dan lolos dari plagiarisme, menggunakan sinonim, perumpamaan, serta penjabaran makna tanpa mengubah kutipan narasumber. Jika memerlukan revisi atau penambahan informasi, silakan beri tahu!