Wamendiktisaintek Angkat Bicara Soal Reshuffle Menteri: “Keputusan Presiden adalah yang Terbaik”

Yono

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, menegaskan bahwa keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan perombakan posisi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi merupakan langkah yang paling optimal bagi kepentingan negara. Ia meyakini bahwa kebijakan ini akan membawa manfaat besar bagi tanah air.

“Kami percaya keputusan Pak Presiden itu adalah yang sangat terbaik untuk bangsa dan negara. Dan beliau selalu menunjukkan keputusan yang akan sangat menguntungkan kepada negara-negara kita. Jadi kami sebagai pembantu Bapak Presiden siap bergerak untuk mendukung,” kata Stella kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Stella memastikan bahwa pergantian pejabat di level menteri tidak akan menghambat jalannya program kementeriannya. Ia menegaskan bahwa seluruh tim di kementeriannya telah siap untuk menjalankan program-program yang telah dirancang.

“Tidak, kalau untuk kinerja, kami dari kementerian sudah sangat siap untuk mengatur pelaksanaan,” ujarnya.

Presiden Prabowo resmi menunjuk Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam seremoni yang berlangsung di Istana Negara pada hari yang sama. Selain pelantikan Brian, reshuffle ini juga mencakup beberapa posisi strategis lain di berbagai badan pemerintahan, antara lain:

  1. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP): Muhammad Yusuf Ateh
  2. Wakil Kepala BPKP: Agustina Arumsari
  3. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS): Amalia Adininggar Widyasanti
  4. Wakil Kepala BPS: Sonny Harry Budiutomo Harmadi
  5. Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN): Letjen (Purn) Nugroho Sulistyo Budi

Brian Yuliarto sendiri dikenal sebagai akademisi dan peneliti di bidang Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung (ITB). Karier akademiknya di ITB dimulai sejak tahun 2006. Sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB, Brian aktif melakukan riset yang berfokus pada pengembangan nanomaterial guna diaplikasikan dalam teknologi sensor dan energi.

Penelitiannya bertujuan untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan sensor dalam mendeteksi berbagai molekul target. Beberapa inovasi yang dihasilkan Brian dan timnya meliputi pengembangan sensor untuk mendeteksi gas berbahaya dan polutan. Tak hanya itu, ia juga merancang sensor yang dapat digunakan dalam diagnosis berbagai penyakit, seperti demam berdarah, hepatitis, kanker, serta infeksi bakteri patogen lainnya yang dapat mengancam kesehatan manusia.

Keputusan Presiden Prabowo dalam melakukan penyegaran di jajaran kabinet ini diharapkan dapat memperkuat sektor pendidikan tinggi, sains, dan teknologi serta memberikan dampak positif bagi perkembangan riset dan inovasi di Indonesia.

Also Read

Tags