Banyuwangi – Radar Investigasi | Gebrakan Gerakan Preman Sangar (GPS) yang dicetus Lembaga Anti Narkotika Banyuwangi dinilai masyarakat sangat bermanfaat pasalnya di dalam Gerakan yang mereka lakukan salahsatunya membersihkan pemakaman yang berada di pemakaman Desa rejosari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (11/02/2023).
GERAKAN PREMAN SANGAR adalah gerakan berbasis masa besar yakni kawan kawan preman, Namanya saja yang sangar namun kegiatanya sangat positif diantaranya membersihkan pemakaman dan masjid. Kebetulan kan menjelang bulan ramadhan.
“Kedepan pasti GPS akan selalu menebar ancaman dan akan terus membuat banyuwangi mencekam melalui gerakan gerakan yang bermanfaat bagi masyarakat,”Kata Ketua Lan Banyuwangai Serta Pendiri GPS, Hijrotul Hadi Minggu (12/02/2013).

Lanjutnya, Dirinya mengaku sangat bangga dengan sebutan preman, Kata Hadi, silahkan saja mau menilai bagaimana, menurutnya, sebutan preman adalah sesuatu yang biasa, yang luar biasa adalah ketika disebut preman yang bermanfaat bagi masyarakat dan mereka akan buktikan terus melalui gerakan rutin setiap hari sabtu dan minggu.
“Kami himbau kepada masyarakat banyuwangi agar waspada karena kami sangat SANGARRRR…”tegas dia
Dia menuturkan, Untuk seminggu pertama recrutmen ini sudah seribu lebih yang menjadi anggotanya.
“Terus setiap hari terus saja ada pendaftar mas,”jelas hadi.
Disisi lain, Salahsatu Anggota GPS, Misanadi yang sering disapa Gendut, Mengatakan gerakan GPS memang diluar logika sementara yg beranggapan bahwa preman-preman itu bernilai negatif namun tetapi ada sisi positif yg dimiliki mereka yg ingin membuang jauh-jauh nilai negatif tersebut
Kata gendut preman sangar, gerakan ini kecil tapi sangat mulia, atas nama pribadinya sangatlah bangga pasalnya Ketua Lan Banyuwangi sudah membuatkan Rumah untuk berteduh buat preman-preman yang akan memberikan kontribusi positif yang bermanfaat untuk orang lain.
Salian itu dirinya mengaku, dia dari kalangan keluarga yang memang tidak mampu dan tidak terhormat, sehingga keluarganya emang bener-benar di sepelekan, pasalnya dipandang sebelah mata beberapa segelintir orang
“semenjak bulian itu, saya jadi petarung. Mengenai komandan kami, mungkin orang belum bilang apa-apa pedang saya wes nyampe kulit orang tsb. Bagi saya nyawa seribu orang tidak seberharga nyawa komandan. terangnya.
Perlu diketahui, yang dia lakukan tergabung di GPS murni untuk ibadah bukan mencari sebuah imbalan kepada masyarakat untuk mendapatkan upah.
“Sumpah demi Allah demi Rosul dan keluargaku, itu murni saya lakukan untuk ibadah selagi ada kesempatan untuk menebus dosa-dosa saya. saya pribadi sangat yakin gak mungkin ada 1 orang pun yang mau berpikir untuk orang-orang liar seperti kita. hijrotul Hadi satu-satunya orang yg memikirkan orang” seperti kita. Beliau adalah pedoman hidup bagi kami. Beliau istimewa, beliau malaikat yang nyata. Sumpah demiallah saya tau betul bagaimana cara beliau memikirkan semuanya dan menghabiskan semua miliknya untuk berbagi ke semua orang. Beliau bukan manusia mas. Kami siap kawal beliau hidup ataupun mati. pungkasnya. (*)