Pekerjaan Jalan Oleh Kementerian PUPR dan Dirjen Bina Marga Tahun Anggaran 2020 s/d 2022 Di Badau, Empanang dan Puring Kencana Belum Selesai, Ada Apa?
Putussibau.Radarinvestigasi.id-Masyarakt dan Pengguna jalan merasa tidak nyaman dengan kondisi Jalan yang belum selesai dikerjakan oleh Kementerian PUPR dan Dirjen Bina Marga Tahun Anggaran 2020 s/d 2022. Dengan menghabiskan Dana, Rp. 191.351.461.000’00. yang berada di Badau, Empanang dan Puring Kencana yang juga termasuk Perbatasan dengan Negri Jiran Malaysia.
“Awalnya kami sangat Bangga sekaligus memberikan Apresiasi kepada pihak Kementerian PUPR dan cq Direktorat Jenderal Bina Marga, Atas telah di Anggarkan dan di laksanakan nya Proyek Pembangunan Jalan di Ruas Jalan yang melewati Kecamatan Kami,” ungkap warga setempat.
Sebagaimana yang tertulis di Papan Proyek Jalan: Ruas Jalan BTS, jalan Kapuas Hulu/Sintang-Na. Badau (MYC). Sumber Dana SBSN Tahun Anggaran 2020 s/d
2022. Dengan menghabiskan Dana, Rp. 191.351.461.000’00. Kontraktor Pelaksana : ADHI- NATAMA- GEMILANG (KSO).
Dengan Lamanya waktu di beri
kan ( 750 ) Hari Kalender.
“Dalam pelaksanaan Proyek tersebut sampai masa akhir Kalender kerja (1 Januari 2023)
Progres Pekerjaan Proyek tersebut sangat tidak ada Perkembangan yang Signifikan,” tambahnya.
“Sementara Masyarakat yang di Lewati Pembangunan Jalan tersebut, sudah sangat sangat Banyak membantu. Mulai dari
Pembebasan Lahan, sampai Tanam Tumbuh. Yang tanpa ada Ganti Ruginya ( Seperti Daerah lain nya). Masyarakat membantu juga menjaga para
Pekerja, supaya bisa aman dan nyaman dalam melaksanakan kegiatan Bekerja. Karena pada Dasarnya, karena kami sudah sejak lama, mendambakan Jalan yang layak digunakan dan Bagus untuk kami lalui. Dan kami berkomitmen untuk menjaga mereka, biar mereka para pekerja itu bisa aman dan
nyaman bekerja di daerah kami,” ucapnya.
Selain itu juga masyarakat Simpang Empat Na. Kantuk Sudah hampir Dua Tahun sampai saat ini (Semenjak ada kegiatan Proyek itu mulai menggarap dari Ensanak menuju Sampai Na. Kantuk) Kami masyarakat (Simpang Empat Na. Kantuk) Bersedia mengalah tanpa ada jaringan Air bersih lagi. Karena jaringan Pipa Kami Terdampak oleh Pembangunan Jalan yang di Bangun. Walau Air bersih itu adalah kebutuhan Pokok, bagi masyarakat, terlebih Jaringan Air bersih itu satu satunya yang mengalir ke Na. Kantuk. Tetapi kami tidak masalah untuk mengalah, demi untuk Pembangunan agar tidak Terhambat Pembangunannya,” cetus is.
Selanjutnya “di Awal tahun Baru 2023″ Kekecewakan kami semakin bertambah kepada Manajemen Kontraktor Pelaksana. Di mana telah beredar Berita, bahwa pihak Karya Tambang Mandiri (KTM)
Akan mengeruk mengambil Material Batu Pecah yang sudah ada di Jalan yang di kerja kan itu. Dengan Motif karena Material tersebut belum di bayar oleh pihak Manajemen Kontraktor Pelaksanaan,” lanjut is.
“Dalam menyikapi Problematik
pada pekerjaan Jalan tersebut.
Saya selaku Masyarakat calon pengguna jalan itu. Memohon kepada PPK ( Pejabat Pembuat Komitmen ) dan Konsultan selaku Pihak Pengawasan di Lapangan, Agar segera mendesak Kontraktor Pelaksana
Untuk segera mengerjakan Pekerjaan yang masih tertinggal karena, masih banyak Box, Parit, Beronjong, Timbunan, LPB,LPA.
Dan Pengaspalan yang belum di
Kerjakan oleh Pelaksana,” cetus is.
“Untuk itu, Ketika Proyek tersebut tidak selesai, sesuai Kontrak dan Kalender kerja ( 1 Januari 2021) sampai (1 Januari 2023) Kami Masyarakat, Empanang, Badau dan Puring Kencana yang paling di Rugikan. Karena sesuai dengan Kalender kerja yang dicantumkan di papan proyek harusnya selesai awal Tahun Baru 2023, namun faktanya sampai sekarang ini belum rampung seratus persen, oleh karena itu persoalan ini akan kami tindak lanjuti kalau tidak ada keseriusan Pihak Pemerintah untuk menyelesaikan pekerjaan jalan ini,” tutupnya dengan nada kesal.
Sampai berita ini kami naikkan belum ada keterangan dari pihak Kementrian PUPR dan Dirjen Bina Marga terkait pekerjaan jalan ini yang belum rampung. (Tim)