Banyuwangi – Radar Investigasi | Dugaan Pungutan liar berjubah sumbangan di Sekolah Dasar ( SD) dan Sekolah Menengah Atas pertama ( SMP ) Kabupaten Banyuwangi dengan dalil untuk Peran Serta Masyarakat (PSM) di “tarik” biaya mulai puluhan ribu hingga Ratusan Ribu itu sebagian masyarakat berpenghasilan rendah merasa tercekik.
Disisi Lain, Anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi, Heksa Sudarmadi SH., Mengatakan, Bila Masyarakat bisa menunjukkan bukti bukti, dirinya sebagai anggota Komisi IV tentang pendidikan siap mendampingi masyarakat yang khususnya warga Banyuwangi.
“monggo (di adukan Red.) kalau itu ada Pungutan biaya, kalau itu ada bukti kita akan panggil kepala sekolah tersebut maupun Kepala Dinas (Pendidikan Red.) “tegas Heksa kepada Radar Investigasi
Dirinya yakin, Komisi 4 DPRD Banyuwangi untuk memberantas korupsi maupun Iuran-iuran yang tidak di ketahui oleh dinas pendidikan.
” Saya yakin komisi empat bertekad bulat memberantas korupsi maupun iuran iuran yang tidak di ketahui oleh dinas pendidikan, “katanya.
Kata Heksa, Sebetulnya sekolah itu tidak gratis tetapi saling menunjang antara yang mampu dan tidak mampu, bagi yang mampu bisa membantu yang tidak mampu, akan tetapi bagi yang tidak mampu, maka bisa menunjukkan ( surat Red.) tidak mampu dari tingkat desa atau kelurahan maupun Kecamatan.
“Bagi yang tidak mampu insya allah pemerintah akan menggantikan sekolah tersebut, “tuturnya.
Menurut Dia sumbangan itu sifatnya sukarela yang dinamakan sukarela itu tidak harus (tidak wajib red.) jadi tidak wajib.
” Tidak di tentukan nilainya, “pungkasnya